Senin, 12 Februari 2018

Pinterest - Aplikasi Keren Bagi Bunda Pencari Inspirasi

Salah satu aplikasi yang saya sukai dan menurut saya sangat berguna terutama ketika saya membutuhkan inspirasi dalam membersamai anak-anak adalah "Pinterest". Aplikasi ini bisa diunduh langsung dari Playstore di HP Android maupun dikunjungi di laman www.pinterest.com.

Mengapa saya menyukai aplikasi ini? Salah satu kelebihannya adalah tersedianya berbagai macam jenis artikel atau gambar atau contoh kegiatan yang sangat berguna dalam menunjang peran saya sebagai istri dan ibu. Di "Pinterest" kita bisa mencari artikel yang berhubungan dengan parenting, permainan-permainan menarik untuk anak, sampai dekorasi rumah hingga ratusan resep makanan/ cemilan untuk anak. Selain itu, kita bisa memilih atau men-sortir sendiri artikel atau gambar yang ingin ditampilkan di akun kita.

Ketika sedang galau memikirkan mau main apa dengan Si Kecil, "Pinterest" menjadi semacam kamus atau referensi yang siap memberikan aspirasi bagi saya. Pun begitu ketika anak mulai GTM, tinggal buka aplikasi ini untuk mendapatkan inspirasi makanan atau cemilan yang padat gizi untuk anak-anak.

I love this application!

#Tantangan10Hari
#Level12
#KuliahBunSayIIP
#KeluargaMultimedia

Sabtu, 27 Januari 2018

Aliran Rasa Game Level 11

Ketika pertama kali mendapatkan tugas di tantangan 11 ini, perasaan saya campur aduk: excited karena metode belajarnya baru, cemas karena harus presentasi (walaupun presentasinya online via WA tapi degdegannya tetap ada, hehehe), takut tidak bisa setor tugas selama 10 kali karena sudah mulai bekerja di ranah publik lagi dan lain-lain.

Tapi alhamdulillah setelah dijalani, akhirnya saya bisa setor lengkap 10 tugas walaupun belum konsisten setor setiap hari. Melalui tugas dengan metode presentasi ini, saya mendapat pengalaman baru. Kerja kelompok dengan teman-teman via WA tanpa bertemu muka langsung adalah hal baru bagi saya, unik dan membekas di hati. Walaupun kami belum pernah bertemu satu sama lain tapi saya merasa kami sudah kenal satu sama lain, saling bekerja sama dan mendukung demi terselesaikannya tugas kelompok.

Dari segi materi, saya banyak mendapatkan ilmu baru dari teman-teman kelompok lain, yang akan sulit saya dapatkan jika saya mencarinya sendiri. Alhamdulillah saya bersyukur kepada Allah yang telah mempertemukan saya dengan IIP beserta orang-orang hebat di dalamnya, yang menjadi jalan bagi saya untuk menuntut ilmu menjadi seorang ibu kebanggaan keluarga :)

Jumat, 19 Januari 2018

Tantangan Level 11- Presentasi Kelompok 10

Kelompok 10 yang beranggotakan Teh Puji, Teh Asfira, Teh Tsara dan Teh Anggi membahas lebih dalam tentang peran ayah dalam pengasuhan anaknya. Berikut ini slide materi dari kelompok 10.














#KuliahBunSayIIP
#FitrahSeksualitas
#Tantangan10Hari
#Level11


Rabu, 17 Januari 2018

Tantangan Level 11- Presentasi Kelompok 9

Kelompok 9 yang beranggotakan Teh Juju, Teh Mira Humaira, Teh Mena dan Panny, membawakan presentasi dengan cara yang menarik yaitu memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada audience. Materinya sendiri tentang ketika anak bertanya tentang seks.

Secara garis besar, materi yang dibawakan adalah sebagai berikut.

☕☕☕
Anak banyak bertanya, mungkin orang tua kewalahan. Apalagi jika yang ditanyakan adalah hal yang berhubungan denga seks.Tak perlu khawatir, Bunda. Karena sebenarnya yang perlu di khawatirkan adalah ketika kita tidak bisa menjawabnya dengan baik.

❗Ada 3 hal yang menyebabkan orang tua sering salah (kurang tepat) bersikap ketika anak mengomunikasikan keingintahuan sang anak

✍🏻Tidak memahami pentingnya menanggapi pertanyaan/celoteh anak
✍🏻 Tidak mengetahui jawaban
✍🏻 Tahu jawaban. Namun menganggap jawaban tsb belum pantas untuk anak

▪▪▪▪▪▪▪▪

📌Aturan Main Orang tua/ *Tips*ketika menjawab pertanyaan anak mengenai seks.

1⃣Memengang prinsip *JUJUR*

2⃣. *Bersikap wajar*
Jangan bedakan reaksi kita dengan saat dia melontarkan pertanyaan selainnya

3⃣. *Menggunakan istilah yang tepat*
Lebih baik langsung menggunakan nama ilmiahnya

4⃣. *Memberikan jawaban sederhana*
Harus jelas, tepat sesuai kebutuhan dan kemampuan berpikir anak

5⃣. *Menjadi pendengar yang baik*
Lakukan kontak mata, mendengarkan dengan baik dan sabar

🔖Sumber bacaan:
📒Mulyadi, Seto. Dkk.(2008). _Ketika Anak Bertanya tentang Seks_. Jakarta: Grasindo

📒Andika, Alya.(2010). _Bicara Seks Bersama Anak_. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Anggrek

Menurut saya penyajian materi kelompok 9 ini sangat menarik karena diberikan dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu sehingga membuat saya ber- 'oh ya' moment ketika membacanya. Selain itu materinya pun menarik dan dibawakan dengan baik oleh seluruh anggota kelompok.

Tanya-Jawab:
1. Teh Novi
T: Kalau anak saya menirukan sesuatu yg aneh-aneh (pasti dapet dari temen2 disekolahnya), biasanya saya balik nanya, "itu teh apa?", atau "tau dari siapa (soal itu?). Bener nggak sih kalau tanggapan saya seperti itu?

J: Ya teh, baik nya ditanya dl..kemudian baru dijelaskan dengan kalimat2 ilmiah dan jangan ada yang ditutupi..
Clear n clarify

2. Teh Ratih
T: Anak saya termasuk yang ini Teh. Di usianya yang 4 dan 2 tahun, belum pernah nanya2 berkaitan dengan sex. Itu bagaimana Teh? Apa memang belum saatnya?

J: Kl menurut ayah edy ada bbrp kemungkinan..yg prtma anak memang blm tertarik, yg kdua mngkin ada moment penyikapan kita kurang tepat,seperti seolah menginterogasi jd anak sdkit menarik diri utk bertanya..dan ada kemungkinan2 lain yg tteh2 bisa amati..krn tiap anak berbeda2 masa bertanya nya..

3. Teh Nirmala Nisa
T: nirmala
Kl ada kata baru yg didengar, anak saya biasanya tanya saya. Kalau tanya orang lainpun pasti ujung-ujungnya meyakinkan diri dengan nanya saya.
Sejauh ini semua pertanyaannya masih bisa d jawab tanpa membohongi dengan penjelasan yang cukup memuaskan hatinya. Seperti waktu dia tanya apa itu "m*m*k" dan darimana dia lahir.

Rumah kami dekat sekali dengan pangkalan ojeg.
Nah, beberapa waktu lalu waktu suasana hening saat kami sedang berkumpul, dari bawah ada tukang ojeg teriak kata "*w*" (melakukan hubungan suami istri). Saya berdoa dalam hati semoga anak saya ga nanya apa artinya. Alhamdulillah dia ga tanya saat itu, tapi saya tau saat itu pasti datang. Apa ya penjelasan yang logis tapi ga vulgar tentang kata itu?
Terimakasih.

J: Mungkin bisa di jawab, de jawaban nya di hold dulu ya...nanti klo sdh pas waktunya bunda akan  kasih tau. Tapiii selama bunda blm kasih tau, ade ga blh bilang dan sebut kata itu ya...

Seperti kmrn2 sempet di bahas juga kan ya teh..

Mungkin liat umur ya teh..
Jadi arahkan jawaban nya ke arah sains dan biologi. Jadi frame org tua ketika menjawab harus frame logis, bukan emosional.

Link media:

🔖Referensi Media:
🎥 Anak Bertanya Tentang Sex Kisah Inspiratif Ayah E…: https://youtu.be/GniWeK8B-bw

🎥 Didik Anak Tentang Sex Education Sedari Dini - Ep…: https://youtu.be/Lm0q9d4tJYw

🎥Cara Menjawab Pertanyaan Anak Soal Asal Mula Bayi: https://youtu.be/0ga5gjW73eY

Talk Show - Si Kecil Jatuh Cinta - IMS: https://youtu.be/mTuSlysLHC8

Sumber: Presentasi Kelompok 9 Kelas Bunda Sayang IIP Bandung 2
Sabtu, 13 Januari 2018

#KuliahBunSayIIP
#FitrahSeksualitas
#Tantangan10Hari
#Level11

Senin, 15 Januari 2018

Tantangan Level 11- Presentasi Kelompok 8

Kelompok 8 yang terdiri dari Teh Novi, Teh Maya, Teh Lia Nurlatifah dan saya sendiri, membawakan presentasi yang berjudul "Peran Orangtua dalam Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak". Adapun materi yang kami tampilkan adalah sebagai berikut.







#KuliahBunSayIIP
#Tantangan10Hari
#FitrahSeksualitas
#Level11

Sabtu, 13 Januari 2018

Tantangan Level 11- Presentasi Kelompok 7

Kelompok 7 yang terdiri dari Teh Marini, Teh Hizki, Teh Dewi Mulyati, Teh Larasati dan Teh Sarti mengangkat materi tentang  membangkitkan fitrah seksualitas anak.

Presentasi dimulai dengan menjelaskan pengertian fitrah seksualitas menurut Harry Santosa dalam buku Fitrah Based Education. Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau perempuan sejati.

Lalu kelompok 7 menjelaskan bahwa memulai pendidikan fitrah seksualitas bisa dimulai sejak dini, tentu pada awalnya tidak langsung mengenalkan anak pada aktivitas seksual, seperti (maaf) masturbasi atau yang lainnya.

Kelompok 7 pun menjelaskan tujuan utama pendidikan fitrah seksualitas, yaitu:
1. Membuat anak mengerti tentang identitas seksualnya, sejak usia 3 tahun.
2. Mengenali peran seksualitas yang ada pada diri.
3. Mengajarkan anak untuk melindungi dirinya dari kejahatan seksual.

Tantangan:
1.Berkurangnya peran ortu dlm proses pengasuhan
2.Penyimpangan & kejahatan seksual

SOLUSI : Pengenalan Tentang Seks
1. Kapan
Sedini mungkin, sesuai kemampuan berfikir anak (konkrit)
Peran orang tua untuk menjawab pertanyaan anak, secara logis dan ilmiah. Apabila tidak mendapat jawaban, maka mencari jawaban dari buku atau sumber lain yang bisa dipercaya

2. Bagaimana
a. Membangun hubungan dan komunikasi yang akrab antar orang tua dan anak.
b. Berdiskusi dan membicarakan topik seks, sama seperti orangtua mengajari pelajaran lain seperti Sains dan Matematika
c. Cek pengetahuan anak tentang seks secara berkala.
Banyak orangtua mengira anak masih imut-imut dan ternyata pengetahuannya sudah melebihi yang dibayangkan orangtua.

3. Tips-tips
a. Memberikan contoh yang baik pada anak dengan memperlakukan pasangan dengan baik dan dalam melakukan hubungan seks orangtua pada waktu dan tempat yang aman.
b. Ajari anak untuk berpakaian dan berperilaku sopan.
c. Ajari anak untuk menjaga dan mempertahankan harga diri.
Kalau ada yang melecehkan maka lakukan tolak, lari, dan lapor orang dewasa seperti orang tua/ guru.

Pada framework pendidikan berbasih fitrah, membangkitkan fitrah seksualitas pada anak berbeda menurut tahap usia anak.
Ada tiga tahapan usia anak, yaitu :
1. Tahap Pra latih (0-2 tahun dan 3-6 tahun)
2. Tahap pre aqil baligh 1 ( 7-10 tahun)
3. Tahap pre aqil baligh 2 ( 11-14 tahun).

Menurut saya,pemaparan dari kelompok 7 cukup baik. Selain itu,poin plus nya adalah kelompok 7 membuat sendiri lagu atau media tentang 'Tubuh', great job!

#KuliahBunSayIIP
#FitrahSeksualitas
#Tantangan10Hari
#Level11

Kamis, 11 Januari 2018

Tantangan Level 11- Presentasi Kelompok 6

Pada kesempatan kali ini kelompok 6 membahas tentang membangkitkan fitrah seksualitas pada anak melalui aspek pendidikan kesehatan organ seksual. Di awal presentasi dibahas tentang pengertian fitrah seksualitas dan tahapan kedekatan anak dengan orangtua yang pernah dibahas juga oleh kelompok lain.

Tantangan yang dihadapi
-Sulit untuk melatih toilet training.
-Anak tidak mandiri untuk membersihkan alat kemaluannya.
-Tidak mengetahui perawatan organ reproduksi pada remaja.
-Infeksi pada organ reproduksi.

Solusi:
Menjaga kebersihan organ seksual ini seharusnya sudah ditanamkan orangtua ssjak anak masih bayi.
Beda usia dan beda jenis kelamin, beda pula cara membersihkannya.

*0-3 tahun : peran orangtua lebih dominan.*
✅ Mulailah Toilet Training; biasakan saat membersihkan kelamin bayi setelah BAK dengan mengguyurnya dengan air bersih, jangan hanya dilap kapas/tisu basah.
Setelah diguyur, keringkan selangkangannya dengan handuk/kain lembut bersih. Sebelum memakaikan popok, angin-anginkan dulu agar kelembaban kulitnya terjaga.

✅Cara mengguyur dengan air bersih berlaku untuk seterusnya; yang perlu diperhatikan, pada anak perempuan cebok harus dilakukan dari depan ke belakang. Maksudnya agar kuman-kuman dari daerah anus tidak terbawa ke daerah vagina.
Sementara untuk anak laki-laki, kita harus menarik kulupnya pada saat diguyur dengan air bersih. Jika tidak, kotoran setelah BAK bisa mengendap di lipatan kulup, dan bisa menyebabkan infeksi pada saluran kemih (fimosis).

✅ Menjaga kelembaban kulit saat menggunakan pospak; jangan sampai pospak tidak diganti seharian. Karena bisa menyebabkan iritasi. Sebaiknya segera ganti pospak jika terlihat sudah penuh.
Pilihlah pospak dengan bahan lembut dan tidak menimbulkan alergi pada kulit bayi.

✅ Usia 8 bulan, saat anak sudah bisa duduk sendiri, secara bertahap anak sudah bisa diajarkan buang air di toilet. Tujuannya untuk mengasah insting agar ia senantiasa menjaga kebersihan dengan BAK atau BAB pada tempatnya, dan bukan di celana.

✅ Biasakan agar anak perempuan dan laki-laki memakai celana dalam sedari kecil.

*4-8 tahun : anak sudah harus diajarkan untuk bisa melakukannya sendiri.*
✅ Sudah bisa cebok sendiri. Anak hanya melanjutkan apa yang sudah biasa dilakukan di usia sebelumnya.

*9-12 tahun : anak bertanggung jawab penuh pada kebersihan organ seksualnya.*
✅ Perawatan organ seksual harus dilakukan lebih cermat.

anak laki-laki
🚹 Mencuci tangan sebelum dan sesudah BAK dan BAB.
🚹 Menggunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun.
🚹 Hindari celana ketat, karena menyebabkan permukaan organ kemaluan mudah berkeringat. Suhu yang panas di sekitar organ kelamin dapat menimbulkan gangguan pada kehidupan sperma (mengurangi kesuburan).
🚹Jangan bertukar atau memakai celana bekas pakai orang lain karena bisa menularkan penyakit kulit dan kelamin.

anak perempuan
🚺 Rajinlah mengganti pakaian dalam jika terasa lembab. Bersihkan kemaluan dengan teratur, setelah itu keringkan dengan handuk bersih.
🚺 Menjaga kebersihan vagina saat menstruasi. Gantilah pembalut 4-5 kali sehari atau setelah BAK dan mandi untuk menghindari pertumbuhan bakteri.
Sebaiknya pilih pembalut yang berbahan lembut, tidak mengandung parfum/gel, dan memiliki daya rekat yang baik.
🚺 Gantilah pakaian dalam secara teratur.
Gunakan celana dalam berbahan katun, untuk bra pilih yang terbuat dari bahan yang nyaman dan ukurannya sesuai dengan ukuran payudara.

Menurut saya kelompok 6 menyajikan hal yang menarik yang belum pernah disajikan oleh kelompok lain. Selain itu mereka dapat membawakan materi dan menjawab pertanyaan dengan jelas, lengkap dan baik.

Sumber: Presentasi Kelompok 6 Kelas BunSay 2

#KuliahBunSayIIP
#FitrahSeksualitas
#Tantangan10Hari
#Level11

Rabu, 10 Januari 2018

Tantangan Level 11- Presentasi Kelompok 5

Kelompok 5 mengangkat tema tentang fitrah seksualitas dan bahaya pornografi. Kelompok 5 membuka pembahasan tentang pengertian fitrah seksualitas.
Fitrah seksualitas adalah bagaimana
seseorang berpikir, merasa dan
bersikap sesuai dengan fitrahnya
sebagai lelaki sejati atau sebagai
perempuan sejati. Kehadiran utuh kedua orang tua sangat penting bagi perkembangan seksualitas seorang anak agar ia tumbuh menjadi manusia paripurna yang beradab.
Tahap pendampingan orangtua pada anak sesuai usianya:
• < 2 tahun, anak harus dekat dengan ibunya.
• 2-7 tahun, anak harus dekat dengan ayah dan ibu.
• 7-10 tahun, anak harus dekat dengan orangtua sesuai gendernya.
• 10-14 tahun, anak harus dekat dengan orangtua lintas gender.

Bahaya pornografi:
- Pengaruh pornografi tidak dapat dihilangkan, sedangkan pengaruh kokain bisa.
- Pornografi merusak saraf otak lebih banyak dibandingkan narkoba. Akibatnya sulit mengendalikan emosi dan sulit mengambil keputusan.
- Pecandu pornografi lebih sulit dideteksi daripada pecandu narkoba.
- Pornografi berpotensi menurunkan kecerdasan.

Tahap Efek pornografi : 
1. Shock / terkejut 
Merasa Jijik, takut, namun ada rasa ingin tahu.
2. Adiksi/ kecanduan
Menyukai materi cabul. 
3. Eskalasi/ peningkatan 
Membutuhkan materi seksual yang lebih
eksplisit/ menyimpang. 
4. Desensifitasi/ penumpulan kepekaan 
Materi tabu, amoral, mengejutkan menjadi hal biasa.
5. Act out/ berbuat 
Berhubungan badan.

Dampak pornografi:
-Anak-anak mulai melakukan aktifitas
seksual
-Sulit konsentrasi 
-Kecenderungan melakukan pelecehan
seksual 
-Menangkap pesan yang salah 
-Meningkatnya jumalah kehamilan usia
dini  
-Penyimpangan seksual 

Tantangan dalam Menumbuhkan Fitrah
Seksualitas Pada Anak:
1. Kurangnya informasi tentang pola asuh anak yang berbeda zaman dengan orang tua.
2. Komunikasi antara orang tua dan anak.
3. Hal yang tabu dan tidak ilmiah ini bisa
mendorong anak untuk mencari-
cari secara sembunyi-sembunyi.
 4. Pengaruh media untuk anak usia pre
Aqill Balig (11-14 th) yaitu paparan pornografi dari video, game atau karakter tertentu.

Solusi dalam membangkitkan fitrah seksualitas anak:
1. Memperbarui informasi mengenai pola
asuh anak yang menyesuaikan zaman, dengan membaca literatur, mengikuti grup parenting.
2. Menjadikan komunikasi orang tua dan anak sebagai hal yang menyenangkan, sehingga bila orang tua menasehati anak, anak akan menyambut
dan apabila anak ingin bercerita pada
orang tua, orang tua akan menjadi
sahabat yang baik. 
3. Tidak tabu lagi membicarakan
pendidikan seksual. 
4. Mengajarkan adab menahan diri,
membuat aturan penggunaan gadget,
selektif memilh teman, menjelaskan
pengaruh hormone remaja.
5. Memberikan pengetahuan agama lebih dalam
6. Mengetahui lebih dulu konten informasi yang akan diakses oleh anak
(DVD, buku, dll) 
7. Selalu dampingi anak

Menurut kelompok 5, fitrah seksualitas sangat penting untuk dibangkitkan. Karena ini salah satu kewajiban orang tua yang akan menentukan tugas dan peran anak ketika dewasa sebagai mahluk
heteroseksual, yang akan bermuara
pada kehidupan bermasyarakat bahkan
berumah tangga.

Kelompok 5 sangat apik dalam menyajikan materi. Materinya disajikan dalam bentuk PDF dan jelas sehingga kami dapat memahaminya dengan baik.

#KuliahBunSayIIP
#FitrahSeksualitas
#Tantangan10Hari
#Level11

Selasa, 09 Januari 2018

Tantangan Level 11- Presentasi Kelompok 4

Kelompok 4 membahas tentang pendidikan mencegah pelecehan dan penyimpangan seksualitas pada anak. Di awal presentasi, dibahas tentang perbedaan seks dan seksualitas. Seks adalah perbedaan badani/ biologis perempuan dan laki-laki (jenis kelamin). Sedangkan seksualitas menyangkut berbagai dimensi biologis, sosial, psikologis dan kultural (KBBI).

Kelompok 4 berpendapat bahwa fitrah seksualitas sangat penting untuk dibangkitkan supaya anak mendapatkan identitas dari seksualitas secara utuh, tidak terjadi penyimpangan seksual, mendapat perlindungan dari efek buruk media dan lingkungan, anak-anak kelak dapat menjadi manusia dewasa sesuai perannya sebagai orangtua.

Tantangan yang ada:
- merebaknya identitas LGBT dan kasus penyimpangan seksual
- merebaknya pornografi dan pornoaksi
- menyampaikan pendidikan seksual pada anak dengan jelas tapi tidak vulgar
- kurangnya peran ayah dalam pengasuhan anak.
Solusi yang disajikan:
- memberikan edukasi seksual yang tepat kepada anak
- pola asuh dalam keluarga harus menguatkan identitas diri anak sesuai fitrahnya sebagai laki-laki atau perempuan
- menanamkan rasa malu dan batasan aurat
- mengawasi dan membimbing anak dalam menggunakan media secara tepat
- melibatkan ayah dalam mendidik anak-anak.

Media edukasi yang dapat digunakan:
-bermain peran/ permainan bongkar pasang
-lagu "Ini tubuhku sangat berharga"
-tabel tahap memberikan pengenalan pendidikan seks sesuai usia anak.

Menurut saya, kelompok 4 sudah baik dalam mempresentasikan materinya dan juga dalam menanggapi pertanyaan dari teman-teman lain. Selain itu, kelompok 4 pun menambahkan jurus jitu menghindarkan anak dari kekerasan seksual ala kelompok ini.

Tanya jawab
1. Teh Ami
Tanya: Teeh. Banyak fenomena penyimpangan seksual yang diluar nalar banget, semacam fetish.
Itu penyebabnya apa ya?

Jawab: Kalau yg dari sy pernah baca sih, itu bisa terjadi karena beberapa hal.
1. Karena ada faktor alami dari si otak penderita mengingat terus bagian atau objek yang dibayangkannya.
2. Bisa karena faktor trauma

2. Teh Nur Elah
Tanya: Oh iya mau tanya mengenai pencegahan pelecehan,, bagaimana dgn cara berbusana anak2, cek pasar ketika cari gaun bayi perempuan bajunya kebanyakan justru baju lekmong yg lucu2 th,, asa susah cari baju yg lengan pendek atau panjang

Jawab: Baju bayi dibuat demikian mungkin agar tidak kegerahan dan merasa nyaman. Tp lbh aman sih, bikin sendiri aja teh, dikembarin sama emaknya klo gaun mah 😁

#KuliahBunSayIIP
#FitrahSeksualitas
#Tantangan10Hari
#Level11

Senin, 08 Januari 2018

Tantangan Level 11- Presentasi Kelompok 3

Materi yang disampaikan oleh kelompok 3 berkaitan dengan LGBT. Kelompok 3 membuka dengan contoh-contoh yang mmperlihatkan semakin maraknya LGBT yang menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua akhir zaman.

Dilanjutkan dengan pentingnya membangkitkan fitrah seksualitas sedini mungkin dengan cara: membimbing anak mengimani takdir yang telah digariskan tentang apa jenis kelaminnya, membimbing anak untuk paham batasan-batasan aurat, membimbing anak agar tidak terjerumus pada hal-hal yang bertentangan dengan kodratnya.

Lebih lanjut, kelompok 3 mengutip pendapat Ibu Elly Risman yang mangatakan bahwa pola asuh sangat berpengaruh dalam menyebabkan anak keluar dari kodratnya (dalam hal ini menjadi pelaku LGBT).
Maka, solusi yang sangat diperlukan adalah memperkuat fondasi, memahamkan fitrah seksualitas sejak dini. Diantaranya dengan:

1. Memberi perhatian pada anak.
2. Memunculkan peran Ayah lebih intens.
3. Ibu tidak overlap dalam mendidik anak.
4. Menguatkan fondasi agama.
5. Managemen gadget.

Tanya -Jawab

1. Teh Hizki
T: Sy mw nanya, apakah boleh memberikan pengetahuan ttg LGBT kepada anak?
Di usia berapa sudah boleh diberikan dan dgn menggunakan media apa saja?
J: Dengan membangkitkan fitrah seksualnya, itu sudah merupakan penanaman pemahaman bahwa LGBT itu tidak sesuai kodrat teh..
J: Ya dengan pembiasaan pola asuh yg tepat sesuai fitrah seksualitasnya, inshaa allah anak akan faham dengan kodratnya sb laki2 atau perempuan.

Kalau edukasi formal, anak2 mulai bisa mencerna bahasa ilmiah di usia remaja. Kisaran smp/sma anak bisa diajak untuk mengikuti kajian/seminar edukasi sex/ lgbt yg sesuai usianya.

2. Teh Hizki
T: Oiah, kalau memakaikan pakaian yg bs dipakai unisex gmn?
Atau cari aman ajj sesuaikan dgn gender?
J: Kembali ke tadi teh, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.
Kalau masih dalam batas wajar saya pikir ga apa-apa.

Laki-laki pakai pink juga sebenernya ga apa-apa kan?
Karena warna pink bukan milik perempuan 😊

Sumber: Materi presentasi dan diskusi kelompok 3 (Minggu, 7 Januari 2018)

#KuliahBunSayIIP
#FitrahSeksualitas
#Tantangan10Hari
#Level11

Sabtu, 06 Januari 2018

Tantangan Level 11- Presentasi Kelompok 2

Hari ini kelompok 2 mengangkat tantangan yang berkaitan dengan gender, yaitu:
❓Bagaimana cara pengenalan gender pada anak usia dini
❓Bagaimana cara merawat dan menjaga tubuh
❓  Bagaimana menumbuhkan fitrah seksualitas dan menghindari adanya penyimpangan fitrah seksual.

Salah satu cara yang dapat dilakukan orangtua guna menghadapi tantangan-tantangan ini, yaitu orangtua dapat  dengan menggunakan media:
-Lagu Ku Jaga Diriku karya Ellya Pradytya
( https://m.youtube.com/watch?v=878HzqGwWp8)

-Materi parenting dari Munif Chatib yang dapat diunduh di youtube. ( https://youtu.be/4uyKh6bxTcM)

Selain itu orangtuapun dapat mengarahkan kecenderungan seksual anak. Agar kecenderungan seksual dalam diri anak mengalir dengan tenang tanpa gangguan eksternal yang dapat menyebabkan melenceng dari perilaku yang lurus, Islam menjaga anak2 dengan memberinya perintah dan larangan, yaitu:
1. Melatih anak meminta izin ketika masuk rumah/ kamar orang tua.
Ada tiga waktu anak harus meminta izin yaitu sebelum shalat subuh,waktu tidur siang, dan setelah shalat isya
(Q.s an Nur : 58 - 59)
2. Membiasakan anak menundukkan pandangan dan menutup aurat
3. Memisahkan tempat tidur anak
4. Melatih anak tidur dalam posisi miring ke kanan
5. Menjauhkan anak dari ikhtilat bersama lawan jenis
6. Mengajarkan kewajiban Mandi Junub ketika anak mendekati akil Baligh
7. Menjelaskan perbedaan jenis kelamin dan bahaya zina ketika anak mendekati baligh
8. Menganjurkan pernikahan dini pada anak

Saat ini penyimpangan seksualitas sangat beragam dan ini karena adanya cedera fitrah (orientasi) seksual bukan karena bawaan atau genetis. Mendidik anak sesuai fitrah seksualitas artinya mengenalkan anak bagaimana bersikap, berpikir, dan merasa seperti gendernya.

Menurut saya, pemaparan dari kelompok 2 cukup menarik. Selain jelas, kelompok 2 pun menambahkan sumber tentang bagaimana cara mengenalkan gender kepada anak terutama usia PAUD.

#KuliahBunSayIIP
#FitrahSeksualitas
#Tantangan10Hari
#Level11

Jumat, 05 Januari 2018

Tantangan Level 11 - Presentasi Kelompok 1

Bismillah..

Kelompok yang membawakan presentasi di hari pertama ini terdiri dari triple E yaitu Teh Edwina, Teh Elvi dan Teh Evi. Berikut ini review dari presentasi kelompok 1.

•Judul presentasi: Membangkitkan Fitrah Seksualitas pada Anak
•Pengertian fitrah seksualitas:Bagaimana seorang lelaki atau perempuan berpikir, merasa dan beqrsikap sesuai kodratnya.
• Menurut kelompok ini sangat penting menumbuhkan fitrah seksualitas agar tidak terjadi penyimpangan seksualitas, anak-anak dapat memastikan identitas seksualitasnya dengan tegas dan anak-anak kelak dapat menjadi ayah dan ibu yang beradab kepada pasangannya dan keturunannya.
•Beberapa tantangan dan solusi:
  - Mengenalkan bentuk tubuh antara laki-laki dan perempuan -> memberi pemahaman mengenai perbedaan bentuk tubuh laki laki dan perempuan.
- Mengenalkan aurat dan rasa malu -> memberi pemahaman dan contoh bagian tubuh yang tidak boleh dilihat orang lain.
- Lelaki yang semakin feminin dan perempuan yang semakin maskulin -> ayah dan ibu harus hadir utuh dalam kehidupan anak dan memberi contoh sebagai laki-laki sejati dan perempuan sejati.
• Media yang digunakan: sirah Nabi dan kisah sahabat Nabi SAW., lagu "Sentuhan Boleh", video "Kisah Si Geni" dan "Kisah Si Aksa" dan poster batasan aurat perempuan dan laki-laki.

Menurut saya kelompok 1 memaparkan materi dengan baik dan jelas. Media edukasi yang digunakan pun sangat menarik karena berbentuk video animasi. Kelompok 1 pun dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan dengan baik. Namun ada 1 kekurangan yaitu tidak menampilkan lagu "Sentuhan Boleh".

#KuliahBunSayIIP
#FitrahSeksualitas
#Tantangan10Hari
#Level11