Pada kesempatan kali ini kelompok 6 membahas tentang membangkitkan fitrah seksualitas pada anak melalui aspek pendidikan kesehatan organ seksual. Di awal presentasi dibahas tentang pengertian fitrah seksualitas dan tahapan kedekatan anak dengan orangtua yang pernah dibahas juga oleh kelompok lain.
Tantangan yang dihadapi
-Sulit untuk melatih toilet training.
-Anak tidak mandiri untuk membersihkan alat kemaluannya.
-Tidak mengetahui perawatan organ reproduksi pada remaja.
-Infeksi pada organ reproduksi.
Solusi:
Menjaga kebersihan organ seksual ini seharusnya sudah ditanamkan orangtua ssjak anak masih bayi.
Beda usia dan beda jenis kelamin, beda pula cara membersihkannya.
*0-3 tahun : peran orangtua lebih dominan.*
✅ Mulailah Toilet Training; biasakan saat membersihkan kelamin bayi setelah BAK dengan mengguyurnya dengan air bersih, jangan hanya dilap kapas/tisu basah.
Setelah diguyur, keringkan selangkangannya dengan handuk/kain lembut bersih. Sebelum memakaikan popok, angin-anginkan dulu agar kelembaban kulitnya terjaga.
✅Cara mengguyur dengan air bersih berlaku untuk seterusnya; yang perlu diperhatikan, pada anak perempuan cebok harus dilakukan dari depan ke belakang. Maksudnya agar kuman-kuman dari daerah anus tidak terbawa ke daerah vagina.
Sementara untuk anak laki-laki, kita harus menarik kulupnya pada saat diguyur dengan air bersih. Jika tidak, kotoran setelah BAK bisa mengendap di lipatan kulup, dan bisa menyebabkan infeksi pada saluran kemih (fimosis).
✅ Menjaga kelembaban kulit saat menggunakan pospak; jangan sampai pospak tidak diganti seharian. Karena bisa menyebabkan iritasi. Sebaiknya segera ganti pospak jika terlihat sudah penuh.
Pilihlah pospak dengan bahan lembut dan tidak menimbulkan alergi pada kulit bayi.
✅ Usia 8 bulan, saat anak sudah bisa duduk sendiri, secara bertahap anak sudah bisa diajarkan buang air di toilet. Tujuannya untuk mengasah insting agar ia senantiasa menjaga kebersihan dengan BAK atau BAB pada tempatnya, dan bukan di celana.
✅ Biasakan agar anak perempuan dan laki-laki memakai celana dalam sedari kecil.
*4-8 tahun : anak sudah harus diajarkan untuk bisa melakukannya sendiri.*
✅ Sudah bisa cebok sendiri. Anak hanya melanjutkan apa yang sudah biasa dilakukan di usia sebelumnya.
*9-12 tahun : anak bertanggung jawab penuh pada kebersihan organ seksualnya.*
✅ Perawatan organ seksual harus dilakukan lebih cermat.
anak laki-laki
🚹 Mencuci tangan sebelum dan sesudah BAK dan BAB.
🚹 Menggunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun.
🚹 Hindari celana ketat, karena menyebabkan permukaan organ kemaluan mudah berkeringat. Suhu yang panas di sekitar organ kelamin dapat menimbulkan gangguan pada kehidupan sperma (mengurangi kesuburan).
🚹Jangan bertukar atau memakai celana bekas pakai orang lain karena bisa menularkan penyakit kulit dan kelamin.
anak perempuan
🚺 Rajinlah mengganti pakaian dalam jika terasa lembab. Bersihkan kemaluan dengan teratur, setelah itu keringkan dengan handuk bersih.
🚺 Menjaga kebersihan vagina saat menstruasi. Gantilah pembalut 4-5 kali sehari atau setelah BAK dan mandi untuk menghindari pertumbuhan bakteri.
Sebaiknya pilih pembalut yang berbahan lembut, tidak mengandung parfum/gel, dan memiliki daya rekat yang baik.
🚺 Gantilah pakaian dalam secara teratur.
Gunakan celana dalam berbahan katun, untuk bra pilih yang terbuat dari bahan yang nyaman dan ukurannya sesuai dengan ukuran payudara.
Menurut saya kelompok 6 menyajikan hal yang menarik yang belum pernah disajikan oleh kelompok lain. Selain itu mereka dapat membawakan materi dan menjawab pertanyaan dengan jelas, lengkap dan baik.
Sumber: Presentasi Kelompok 6 Kelas BunSay 2
#KuliahBunSayIIP
#FitrahSeksualitas
#Tantangan10Hari
#Level11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar