Rabu, 23 Agustus 2017

Membuat Daur Hidup Kupu-kupu

Hari ini saya, Hasna dan Khaira melaksanakan proyek yang telah direncanakan kemarin, yaitu membuat daur hidup kupu-kupu. Daur hidup kupu-kupu ini kami buat di sehelai karton dengan menggunakan daun dan kapas sebagai tambahan bahannya.

Sebelum membuat daur hidup kupu-kupu, kami berjalan-jalan dulu di sekitar rumah. Hasna dan Khaira terlihat sangat antusias.

Kami melihat 3 ekor ayam di jalan, seekor kupu-kupu kecil dan kami pun singgah di tempat dimana ada sebatang pohon kecil yang daunnya habis dimakan ulat. Sambil melihat pohon tersebut, saya bercerita bahwa ulat tersebut memakan daun terus menerus sampai suatu saat dia tertidur panjang di dalam kepompong lalu kemudian berubah menjadi kupu-kupu. Sayang kami tidak bisa menemukan kepompong. Kalau ada, pasti bisa menjadi contoh yang menarik untuk anak-anak.

Setelah itu, kami pun lalu memetik beberapa helai daun untuk dibuat daur hidup kupu-kupu. Saat mengerjakan proyek, Hasna terlihat antusias membantu sedangkan Khaira terlihat antusias naik turun tangga, hehehe. Tidak apa-apa, Khaira juga cukup membantu ketika mengoles-oles lem, hihihi.

Selama membuat proyek, saya pun sedikit bertanya kepada Hasna mengenai kenapa telur kupu-kupu disimpan di daun oleh induknya. Ternyata Hasna bisa menjawabnya! Walaupun belum sempurna. Kata Hasna, "Soalnya ulat suka makan daun." Saya lengkapi jawabannya, "Iya, supaya ulat yang menetas dari telur, langsung bisa memakan daun." Dan Hasna pun mengangguk-angguk.

#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar