Sabtu, 25 November 2017

Aliran Rasa Game Level 9

Awalnya saya berpikir bahwa saya bukan orang yang kreatif. Namun setelah menjalani tantangan 10 hari level 9 ini, mata saya menjadi terbuka, ternyata selama ini ada hal-hal kreatif yang pernah saya dan keluarga saya perbuat.

Ternyata menjadi kreatif itu bukan melulu soal menciptakan barang yang yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh orang lain. Bukan pula menciptakan karya seni yang aduhai, atau hal-hal sophisticated lainnya.

Ketika kita bisa mengatasi tantangan-tantangan yang kita hadapi sehari-hari, itu juga termasuk kreatif. Maka, ketika kita berpikir terlalu tinggi, terkadang malah menghambat diri kita untuk berkembang dan menghambat proses kreativitas kita.

Tantangan ini pun semakin membuat saya yakin bahwa anak-anak pada umumnya, dan anak-anak saya pada khususnya, sangat kreatif. Hal ini membuat saya rileks dalam membersamai mereka. Saya tidak lagi mem-push mereka untuk melakukan atau membuat sesuatu yang bersifat kreatif, tapi lebih ke arah memfasilitasi mereka dengan sesuatu yang mereka butuhkan.

Sungguh, perasaan tenang dan rileks ini sangat membantu saya untuk menjadi ibu yang 'waras'. Alhamdulillah, terima kasih IIP, sudah memfasilitasi saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi 😊

#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative

Sabtu, 18 November 2017

Membuat Lava Lamp

Hari ini ambu dan anak-anak membuat "Lava lamp". Idenya ambu dapat dari Pinterest dengan sedikit variasi bahan. Alat yang diperlukan adalah botol bekas air mineral sedangkan bahan-bahan yang diperlukan adalah air, minyak goreng, tablet evervescen (semacam Redoxon) dan pewarna makanan (saya menggunakan warna merah).

Langkah pengerjaan:
1. Masukkan air ke dalam botol sekitar 1/4 bagian.
2. Tambahkan minyak goreng sampai 3/4 bagian botol (saya hanya sampai 1/2 bagian botol karena minyak gorengnya keburu habis, heuheu).
(Sampai tahap ini anak-anak akan merasa excited karena melihat air dan minyak goreng yang terpisah)
3. Tambahkan beberapa tetes pewarna makanan.
(Anak-anak semakin bertambah excited karena tetesan-tetesan pewarna makanan ini bergerak lambat di minyak goreng dan berkumpul disana, setelah beberapa lama tetesan pewarna makanan ini bergerak menuju air dn bercampur dengan air).
4. Masukkan tablet evervescen ke dalam botol.
(Saat tablet bereaksi dengan air, akan terlihat gelembung-gelembung udara yang membuat pewarna makanan bergerak ke atas menuju minyak goreng. Sangat indah).

Dan teriakan kekaguman anak-anak semakin membuat indah kegiatan yang kami lakukan bersama :)

#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative

Tantangan Anak Susah Makan

Ketika anak-anak sulit makan, disitu ambu merasa lemah tak berdaya (lebay tapi betul adanya,hihihi). Salah satu jurus ambu untuk menyiasati tantangan ini adalah membuat bento ala-ala supaya anak-anak tertarik dengan makanannya dan mau memakannya.


#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative

Coretan- coretan di Dinding

Salah satu kegiatan yang sering anak-anak lakukan di waktu luangnya adalah membuat graffiti (baca: coretan) di dinding rumah, hehehe. Mereka akan dengan riang gembiranya menggambar paus, penguin, ataupun dinosaurus di dinding-dinding rumah. Walaupun gambarnya tidak mirip dengan bentuk aslinya, hanya berupa coretan-coretan saja, saya dan abah sangat mengapresiasi apa yang anak-anak lakukan. Bagi kami imajinasi yang tumbuh dengan subur dan indahnya sangat berharga dan kami bersyukur atas apa yang anak-anak kami capai.

Keep your imagination high, girls!

#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative

Jumat, 17 November 2017

Plastik UV Si Penyelamat Jemuran Ambu

Salah satu tantangan yang emak-emak rasakan di musim hujan adalah sulitnya mengeringkan jemuran. Alhamdulillah hal ini dapat teratasi karena abah memasang plastik UV di atap rumah kami sehingga jika hujan turun, jemuran kami tidak kebasahan. Saat saya pulang bekerja, barulah jemuran-jemuran tersebut saya masukkan ke dalam rumah.

Plastik UV ini selain harganya murah juga sangat membantu di waktu gerimis. Kalau hujan besar, hati dibuat dag dig dug. Karena tidak setebal plastik gelombang, maka kurang bisa menahan hujan besar.

Terima kasih abah, sudah naik-naik ke atap untuk memasang plastik UV. Sangat membantu 😊

#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative

A Simple Electric Circuit

As a Science teacher, one of my challenge is how to make my students understand a concept, especially an abstract concept, for example electricity. Electricity is a kind of energy so that we cannot see it by using our naked eyes.

In electricity, we also learn about conductors and insulators of electricity. Electricity can pass through conductors materials while insulators cannot. I think I need to construct an interesting lesson so the students can understand and memorize the concept better.

So I made a simple electric circuit consist of a battery, wires and a lightbulb. After that I demonstrated a simple experiment, by connecting some materials to the circuit.

The materials that we used are metals (paperclip, iron nail and aluminium foil) and non-metals (glass, wooden pencil and straw). Through this demonstration students could conclude that metals are good conductors of electricity as the bulb lighted up when they're connected to the circuit. In the contrary, non-metals are bad conductors or insulators of electricity as the bulb didn't light up when they're connected to the circuit.

There were a surprised thing when we tried to connect graphite (a black part of pencil that we usually use for writing) to the circuit. It lighted up the bulb! Wow! The students were so excited because they've seen something that they haven't seen before. I hope it will make them understand and memorize more until long period of time.

#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative

Kamis, 16 November 2017

Belanja Mingguan

Memasak adalah kegiatan sehari-hari para ibu. Berbelanja bahan masakan adalah kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari memasak. Sebelum memutuskan untuk bekerja kembali di ranah publik, saya biasa berbelanja setiap hari ke warung terdekat.

Namun tantangan kembali datang ketika saya mulai bekerja kembali. Karena saya berangkat pagi dan pulang siang, maka saya kesulitan menemukan warung atau tukang sayur yang masih menyediakan sayuran, daging atau ikan yang masih lengkap. Kebanyakan dagangan mereka sudah hampir habis atau sudah tidak segar lagi.

Karena kesulitan untuk belanja sayuran dan bahan lainnya, saya biasanya selalu sedia telur di rumah. Alhasil kami jadi sering makan telur, dari mulai telur ceplok, dadar sampai orak arik.

Lama-lama bosan juga kalau terlalu sering makan telur. Akhirnya saya menemukan cara untuk mengakali tantangan ini. Bukan menemukan sih sebenarnya, tapi mengikuti, hehehe. Setelah membaca buku Bunda Cekatan, di salah satu bab ada tentang cara agar memasak bisa menjadi mudah. Nah dari sini saya tahu agar lebih efektif dan efisien, sebaiknya kita membuat menu untuk 10 hari lalu belanja bahan-bahan untuk membuat menu itu dalam sekali. Bahan-bahan masakan tersebut kemudian dipisah-pisah sesuai menu per hari, bisa disimpan di wadah kedap udara atau wrapping plastic, lalu disimpan di lemari es.

Karena saya belum memiliki lemari es, maka saya akali dengan membeli sayuran yang tahan lama, sekitar 2-4 hari, agar tidak mudah busuk seperti wortel, kentang, buncis atau labu siam. Untuk ayam atau ikan, biasanya diungkep lalu saya ikut simpan di lemari es ibu. Selain bisa tahan sampai seminggu, juga memudahkan saya ketika perlu makanan, langsung goreng, jadi deh. Untuk protein nabati seperti tahu atau tempe, biasanya hanya akan bertahan satu atau dua hari. Maka biasanya dijadikan menu di awal-awal.

Sudah dua minggu saya mempraktekkan hal ini. Dan saya merasa terbantu. Walaupun kadang bahan-bahan ini habis sebelum satu minggu, tapi minimalnya selama hari kerja saya tidak kerepotan menyiapkan masakan karena bahan-bahannya telah tersedia. Di hari jumat, karena saya libur saya bisa berbelanja kembali ketika bahan makanan sudah benar-benar habis. Saya akan mulai berbelanja kembali untuk persediaan selama bekerja, di hari Sabtu atau Minggu.

Keuntungan yang saya dan tentunya keluarga saya dapatkan adalah kami bisa makan makanan yang bervariasi dan tetap terpenuhi kebutuhan gizinya. Selain itu saya tidak perlu capek-capek bolak balik ke warung setiap hari. Tantangan yang masih belum bisa saya atasi adalah membuat menu untuk satu minggu. Ini masih sulit karena biasanya menu masakan saya sesuai ilham dan bahan yang tersedia di rumah, hihihi. Mudah mudahan lain kali saya bisa menaklukkan tantangan yang satu ini.

#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative

Rabu, 15 November 2017

Wall of Creativity

Salah satu hal yang membuat saya galau kalau sedang membersamai anak-anak di rumah adalah mau berkegiatan apa dengan mereka. Usia anak-anak yang berbeda 2 tahun membuat saya perlu mencari kegiatan yang beragam karena keterampilan yang mereka kuasai pun berbeda. Misal Mbak sudah bisa menggunting, Adik belum bisa. Mbak sudah bisa mewarnai gambar Adik baru corat coret saja.

Kalau sedang bingung begini, akhirnya saya biarkanlah mereka bereksplorasi sendiri. Mereka memilih sendiri mau melakukan kegiatan apa. Mbak Hasna sedang senang-senangnya menggunting dan mewarnai sedangkan adiknya sedang senang corat-coret.

Akhirnya saya berikan mereka beberapa lembar kertas. Tidak terasa dari lembaran-lembaran kertas itu ketika saya kumpulkan sudah terkumpul lebih dari 10 gambar yang mereka buat (ada juga gambar yang saya atau abahnya buat dan diwarnai oleh anak-anak).

Jadilah saya tempel gambar anak-anak di satu spot dinding di rumah, semacam wall of creativity nya anak-anak. Dengan begitu mereka senang sekali dan makin bersemangat menggambar, agar gambarnya ditempel lagi du dinding,hehehe.

#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative

Selasa, 14 November 2017

Hidroponik dan Budget Belanja Bulanan

Seringkali saya dibuat pusing oleh budget belanja bulanan yang membengkak, terutama belanja sayuran, lauk pauk, bumbu dapur dan teman-temannya. Untuk mengatasi tantangan dalam dunia per-ibuan ini, salah satu cara yang saya dan suami tempuh adalah dengan menanam sendiri beberapa macam sayuran di rumah.

Karena suami senang berhidroponik, maka beliau menanam kangkung dan bayam secara hidroponik. Dengan cara ini, tidak diperlukan lahan dan tanah yang luas, cukup menggunakan baskom dan saringan, voila! Jadilah cute hydroponic farm di atas rumah sendiri 😄


Suami saya pun menanam wortel dan bawang bombay di samping rumah, memberdayakan lahan kecil yang kami miliki. Selain itu, beliau pun menyemai bawang dan tanaman glory morning. Untuk semaian ini, belum sempat dipindahkan ke tanah karena kesibukan beliau. Kenapa bukan saya saja yang memindahkan? Takut salah nanti malah jadi mati tanamannya 😅

Dikarenakan kami belum bisa memanen hasil tanaman kami jadi kami belum bisa menghitung selisih pengeluaran belanja kami sebelum dan sesudah menanam sayuran sendiri. Tapi kami berharap semoga apa yang kami lakukan bisa menjadi solusi kreatif bagi tantangan kami.

#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative