Hasna dapat menonton film ini sambil duduk diam dari awal hingga akhir, walaupun sesekali dia berdiri untuk mengikuti gaya karakter-karakternya ketika sedang bernyanyi. Sedangkan Khaira tidak bisa diam, Khaira terus menerus bolak balik untuk mengambil makanan atau mainan atau memeluk orang yang dia ingin peluk(Khaira memang senang memeluk,tapi hanya orang yang betul-betul dekat dan dia kenal 😍). Khaira baru bisa anteng saat ada adegan bernyanyi. Begitu juga jika menonton film lain, misalnya Upin dan Ipin. Khaira lebih suka saat ada nyanyiannya dari pada dialognya. Untuk saat ini saya kategorikan gaya belajar Hasna ke dalam audio dan visual sedangkan untuk Khaira yaitu visual dan kinestetik.
Saya dan suami saya pun dibuat heran oleh Hasna saat kami sedang membicarakan masalah kopi. Hasna yang sedang memegang beberapa 'sachet' kopi instan, ditanya oleh abahnya, ada berapa 'sachet' kopi yang sedang dia pegang. Hasna lalu menjawab, 9 mili. Kami agak heran juga karena kami merasa belum memberitahukan atau mengajarkan kepadanya tentang satuan panjang seperti mili (milimeter). Ketika kami telusuri, beberapa hari yang lalu saya dan abah memang pernah beberapa kali berdiskusi tentang diameter besi yang kami perlukan dalam proses pembangunan rumah. Beberapa kali kami menyebut diameternya lengkap dengan satuannya yaitu milimeter. Mungkin ketika kami berdiskusi, Hasna kebetulan ada di dekat kami dan mendengarkan apa yang kami bicarakan. Lalu dia menyimpan apa yang dia dengar dan baru mengucapkannya sekarang. Ini berarti dia belajar secara audio.
Masya Allah.... semakin takjub saya dengan cara anak kecil belajar. Benar-benar seperti spon yang menyerap segala macam informasi. Hmm, perlu hati-hati juga nih ketika berbicara atau menyampaikan sesuatu kepada anak-anak, karena mereka belum bisa menyaring mana yang baik dan yang buruk.
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar