Sejak kecil saya jarang sekali jajan, begitu juga adik saya. Ibu selalu menyediakan atau membuat makanan ringan di rumah sehingga saya dan adik saya tidak perlu jajan jika ingin ngemil. Selain itu, Ibu pun jarang menawari anak-anaknya untuk jajan jika kami kebetulan ikut Ibu ke warung untuk belanja bahan makanan. Walhasil, kami pun jarang sekali jajan dan lebih banyak makan makanan rumah.
Ketika masuk masa sekolah dasar, saya mulai diberi uang saku oleh Ibu. Besar nya sekitar 100 rupiah. Jaman saya SD, uang segitu sudah bisa dipakai membeli beberapa jenis jajanan dan cukup kenyang. Namun karena saya tidak terbiasa jajan, biasanya uang saya utuh sehingga Ibu tidak perlu memberi saya uang jajan keesokan harinya.
Masuk masa SMP, saya pernah membantu Ibu menjual makanan buatannya di sekolah. Alhamdulillah dagangan saya waktu itu selalu habis. Namun hal itu hanya bertahan 1 minggu karena Ibu merasa capek.
Ketika masuk SMA, saya mulai memiliki banyak keinginan. Ingin beli novel, komik, tas atau tempat pensil lucu seperti punya teman 😁 Belum lagi kebutuhan sekolah yang semakin banyak. Buku pelajaran yang seabrek, buku tulis, kalkulator (sebagai anak IPA, wajib punya kalkulator scientific, hehehe). Agar tidak bingung dan juga menyesuaikan dengan uang saku yang didapat dari orang tua, maka saya mulai membuat perencanaan pengeluaran keuangan secara sederhana. Setiap mendekati awal bulan saya akan mencatat barang apa saja yang perlu dan ingin (yang ini opsional, disesuaikan dengan budget) saya beli di bulan depan beserta perkiraan harganya setelah itu saya berusaha mematuhi rencana yang sudah saya buat tersebut.
Kegiatan membuat perencanaan keuangan sederhana ini tidak berlanjut saat kuliah tapi mulai saya lakukan lagi ketika sudah bekerja. Di awal bulan, saya akan membuat rincian pengeluaran selama 1 bulan. Saya rasa ini cukup membantu saya dalam mengelola keuangan, walaupun terkadang saya absen membuat catatan keuangan selama beberapa bulan 😆
Kebiasaan membuat perencanaan keuangan atau catatan keuangan sedang off sejak saya resign dari sekolah tempat saya mengajar, setahun yang lalu. Entah kenapa, berat sekali rasanya untuk membuka buku dan menuliskan pos-pos pengeluaran beserta angka-angkanya 🙈 Sampai akhirnya dapat materi ini, saya sadar bahwa saya harus mulai membuat catatan keuangan lagi. Selain agar membantu saya dalam mengatur keuangan sehari-hari juga agar bisa memberikan contoh yang positif kepada anak-anak sejak dini bahwa uang harus dikelola dengan baik agar segala hal yang berhubungan dengan uang dapat berjalan dengan lancar, hehe.
Membuat catatan keuangan adalah salah satu cara agar kita dapat cerdas secara finansial. Dan sepertinya anak-anak pun belum mengerti tentang cara membuat catatan ini karena mereka masih balita. Namun masih ada hal lain yang perlu untuk dikenalkan kepada anak sejak dini agar kelak mereka dapat cerdas secara finansial, misalnya konsep bahwa rejeki itu datangnya dari Allah dan uang hanyalah salah satu bentuk rejeki, masih banyak bentuk rejeki lain yang mereka perlu tahu sehingga kelak mereka bisa menjadi hamba Allah yang bersyukur atas segala rejeki yang mereka terima.
Semoga saya bisa menjadi lebih cerdas lagi dalam hal finansial dan begitu juga anak-anak saya kelak. Aamiin.
#KuliahBunSayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Ketika masuk masa sekolah dasar, saya mulai diberi uang saku oleh Ibu. Besar nya sekitar 100 rupiah. Jaman saya SD, uang segitu sudah bisa dipakai membeli beberapa jenis jajanan dan cukup kenyang. Namun karena saya tidak terbiasa jajan, biasanya uang saya utuh sehingga Ibu tidak perlu memberi saya uang jajan keesokan harinya.
Masuk masa SMP, saya pernah membantu Ibu menjual makanan buatannya di sekolah. Alhamdulillah dagangan saya waktu itu selalu habis. Namun hal itu hanya bertahan 1 minggu karena Ibu merasa capek.
Ketika masuk SMA, saya mulai memiliki banyak keinginan. Ingin beli novel, komik, tas atau tempat pensil lucu seperti punya teman 😁 Belum lagi kebutuhan sekolah yang semakin banyak. Buku pelajaran yang seabrek, buku tulis, kalkulator (sebagai anak IPA, wajib punya kalkulator scientific, hehehe). Agar tidak bingung dan juga menyesuaikan dengan uang saku yang didapat dari orang tua, maka saya mulai membuat perencanaan pengeluaran keuangan secara sederhana. Setiap mendekati awal bulan saya akan mencatat barang apa saja yang perlu dan ingin (yang ini opsional, disesuaikan dengan budget) saya beli di bulan depan beserta perkiraan harganya setelah itu saya berusaha mematuhi rencana yang sudah saya buat tersebut.
Kegiatan membuat perencanaan keuangan sederhana ini tidak berlanjut saat kuliah tapi mulai saya lakukan lagi ketika sudah bekerja. Di awal bulan, saya akan membuat rincian pengeluaran selama 1 bulan. Saya rasa ini cukup membantu saya dalam mengelola keuangan, walaupun terkadang saya absen membuat catatan keuangan selama beberapa bulan 😆
Kebiasaan membuat perencanaan keuangan atau catatan keuangan sedang off sejak saya resign dari sekolah tempat saya mengajar, setahun yang lalu. Entah kenapa, berat sekali rasanya untuk membuka buku dan menuliskan pos-pos pengeluaran beserta angka-angkanya 🙈 Sampai akhirnya dapat materi ini, saya sadar bahwa saya harus mulai membuat catatan keuangan lagi. Selain agar membantu saya dalam mengatur keuangan sehari-hari juga agar bisa memberikan contoh yang positif kepada anak-anak sejak dini bahwa uang harus dikelola dengan baik agar segala hal yang berhubungan dengan uang dapat berjalan dengan lancar, hehe.
Membuat catatan keuangan adalah salah satu cara agar kita dapat cerdas secara finansial. Dan sepertinya anak-anak pun belum mengerti tentang cara membuat catatan ini karena mereka masih balita. Namun masih ada hal lain yang perlu untuk dikenalkan kepada anak sejak dini agar kelak mereka dapat cerdas secara finansial, misalnya konsep bahwa rejeki itu datangnya dari Allah dan uang hanyalah salah satu bentuk rejeki, masih banyak bentuk rejeki lain yang mereka perlu tahu sehingga kelak mereka bisa menjadi hamba Allah yang bersyukur atas segala rejeki yang mereka terima.
Semoga saya bisa menjadi lebih cerdas lagi dalam hal finansial dan begitu juga anak-anak saya kelak. Aamiin.
#KuliahBunSayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar