Rabu, 25 Januari 2017

Hasna dan Teriakannya

Bismillah….

Setelah kurang lebih satu bulan kami, para pembelajar di perkuliahan Matrikulasi Ibu Profesional batch #2, beristirahat sejenak setelah kelulusan, alhamdulillah perkuliahan kembali dimulai di kelas baru, kelas Bunda Sayang.

Hari senin yang lalu (tanggal 23 Januari 2017) merupakan hari pertama kuliah dengan materi Komunikasi Produktif. Dan hari Selasa kemarin, tugas perkuliahan yang dinamakan tantangan 10 hari, sudah mulai terbit. Dinamakan tantangan 10 hari karena kami diminta mempraktekkan apa yang sudah kami pelajari dengan konsisten selama 10 hari.

Pada hari pertama tugas diberikan, saya sudah mulai mendapat ‘kasus’ untuk mempraktekkan materi Komunikasi Produktif, hehehe. Ini berhubungan dengan anak sulung saya, Hasna (3y5m).

Jam 09.30 saya sedang wudhu untuk melaksanakan shalat Dhuha. Hasna memanggil-manggil saya karena ingin konfirmasi. Dia ingin minum susu dulu baru makan pisang. Sebelumnya dia bilang ingin makan pisang sambil minum susu. Karena saya tidak segera menyahut, panggilannya berubah menjadi teriakan (padahal adiknya baru saja tidur,haduuh). Rasa kesal mulai muncul, tapi saya tahan, tidak ingin membuat keributan di pagi hari, hihihi. Selesai wudhu saya hampiri Hasna dan bertanya ada apa. Dia bilang mau minum susu dulu baru makan pisang. Saya mengiyakan.

Lalu saya mulai shalat Dhuha. Setelah selesai, saya bermaksud ingin mengajak ngobrol Hasna tentang kejadian sebelumnya. Eee ternyata anaknya sedang anteng nonton kartun kesayangannya.


Begini ni penampakan anak saya kalau sedang menonton kartun. Asyik, fokus dan susah diganggu 😆
Akhirnya saya mengurungkan niat saya untuk mengobrol. Karena berdasarkan pengalaman, hal itu tidak akan berhasil. Yang ada saya malah akan kesal dan terpancing emosi karena yang diajak ngobrol cuek bebek, huhuhu.

Kesempatan datang jam 11.00, saat Hasna mulai mengantuk dan ingin tidur. Di kasur, saat kami bersiap-siap tidur, saya buka obrolan dulu sambil menatap mata anak saya.
Saya (S) : Hasna, tadi waktu ambu sedang wudhu, Hasna panggil-panggil Ambu ya?
Hasna (H) : Iya.
S: Kenapa manggilnya sambil teriak?
H: Soalnya mau bilang ke Ambu, Hasna mau minum susu dulu baru makan pisang.
S: Oo gitu…. Terus kenapa teriak? Karena ambu nggak cepat nyahut ya?
H: Iyaa.
S: Oo ambu minta maaf ya, tadi ambu lagi wudhu, jadi nggak bisa cepat nyahut. Lain kali, kalau ambu sedang wudhu dan Hasna perlu sesuatu, tolong tunggu sebentar sampai ambu selesai ya.
H: Iya.

Ini sepenggal cerita saya kemarin. Alhamdulillah ‘kasus’ yang satu ini sudah clear :) Sebelum membaca dan belajar tentang Komunikasi Produktif, saya suka tidak sabaran kalau menemukan suatu ‘kasus’ dari anak saya. Inginnya langsung diobrolkan dan diselesaikan saat itu juga, tanpa melihat kondisi anak saya maupun situasi saat itu.

Tapi sekarang, sedikit-sedikit saya berusaha merubah sikap saya. Saya akan melihat dulu kondisi anak saya, apakah sedang dalam kondisi good or bad mood. Saya juga akan melihat dulu situasi sekitar, apakah mendukung atau tidak. Dan ada satu hal yang saya pelajari, bahwa eye contact itu sangat penting, disamping pesan, gesture dan intonasi suara. Hal-hal tersebut membuat anak lebih fokus kepada kita dan mencerna apa yang kita sampaikan.

Semoga hari esok bisa lebih baik lagi dari hari ini. Aamiin.

Alhamdulillah….

#hari1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar