Ketika membuka jendela di pagi hari, matahari bersinar cerah dan tersenyum maniis sekali, semanis hati ambu yang bertekad untuk bersabar seberat apapun tantangan makan yang akan ambu hadapi hari ini 😇 hehehe.
Baru juga keluar kamar untuk menyiapkan sarapan anak-anak, Mbah Uti tiba-tiba laporan kalau Hasna diberi biskuit soalnya mengeluh lapar. Waduh, saya kecolongan 😱 Padahal sebentar lagi waktu makan. Biasanya saya tidak memberikan makanan apapun dekat jam makan anak soalnya suka menurunkan nafsu makan mereka dan menaikkan nafsu amarah saya, hihihi 🙈. Baiklah, akhirnya waktu makan diundur menjadi sejam kemudian. Untungnya, anak-anak hanya makan sepotong biskuit, semoga nafsu makannya tidak terganggu.
Waktu makan pun tiba. Khaira langsung makan sendiri dengan lahap setelah saya hidangkan makanannya, sampai habis. Sedangkan Hasna malah ingin disuapi. Criing… tantangan pertama datang 😎 Saya mencari cara agar Hasna tertarik untuk makan. Akhirnya saya izinkan Hasna untuk menyiapkan sendiri makanannya (Hasna ingin makan bubur. Karena ambu hanya punya bubur instan sachet, jadilah itu yang dia makan). Hasna gunting sendiri kemasan buburnya dan menambahkan air panas dan dingin sendiri, dengan pengawasan saya tentunya. Akhirnya dia mau makan sendiri. Alhamdulillah…. Walaupun seperti biasa, saat kakungnya berangkat, ‘seremoni’ dadah-dadah masih berlanjut, hehehe.
Setelah ‘seremoni’ itu selesai, ternyata Hasna langsung menuju meja makan dan mulai memakan makanannya lagi. Wuaah, alhamdulillah ada kemajuan😍 Dibandingkan kemarin, setelah say goodbye dengan kakung, Hasna langsung minta disuapin. Yeay, good job, Hasna!
Setelah beberapa suapan, Hasna minta disuapi lagi. Nah, saat ini ambu mulai galau. Makanannya tinggal sedikit, kan sayang kalau nggak habis. Haduuh…. Tapi saya coba untuk konsisten. Awalnya saya pegang tangan Hasna agar dia mau menyuapkan makanan ke mulutnya. Setelah 2 suapan, saya lepas lagi. Hasna mulai makan sendiri lagi walau 1,2 suap. Setelah itu dia minta disuapi lagi. Lalu ambu ajak bicara Hasna, “Hasna kan sudah besar, yuk kita coba latihan makan sendiri. Makan sendiri itu menyenangkan lho. Dan, anak yang makan sendiri itu,anak hebat”,sambil tersenyum.
Hasna tak bergeming, masih ingin disuapi. Saya tetap ada di sampingnya,menemani. Karena sudah hampir 1 jam dia makan, maka saya tanyakan kepadanya, “Hasna makannya mau diteruskan atau sudah? Makannya sudah terlalu lama, nanti malah nggak enak lho buburnya”. Hasna menjawab sudah saja makannya. Akhirnya acara makan pun diakhiri walaupun masih bersisa. Tapi saya bersyukur karena ada kemajuan yang dibuat Hasna dan saya. Saya BISA menghadapi tantangan pagi ini dengan berpikir rasional dan tidak tersulut emosi 😊
Baru juga keluar kamar untuk menyiapkan sarapan anak-anak, Mbah Uti tiba-tiba laporan kalau Hasna diberi biskuit soalnya mengeluh lapar. Waduh, saya kecolongan 😱 Padahal sebentar lagi waktu makan. Biasanya saya tidak memberikan makanan apapun dekat jam makan anak soalnya suka menurunkan nafsu makan mereka dan menaikkan nafsu amarah saya, hihihi 🙈. Baiklah, akhirnya waktu makan diundur menjadi sejam kemudian. Untungnya, anak-anak hanya makan sepotong biskuit, semoga nafsu makannya tidak terganggu.
Waktu makan pun tiba. Khaira langsung makan sendiri dengan lahap setelah saya hidangkan makanannya, sampai habis. Sedangkan Hasna malah ingin disuapi. Criing… tantangan pertama datang 😎 Saya mencari cara agar Hasna tertarik untuk makan. Akhirnya saya izinkan Hasna untuk menyiapkan sendiri makanannya (Hasna ingin makan bubur. Karena ambu hanya punya bubur instan sachet, jadilah itu yang dia makan). Hasna gunting sendiri kemasan buburnya dan menambahkan air panas dan dingin sendiri, dengan pengawasan saya tentunya. Akhirnya dia mau makan sendiri. Alhamdulillah…. Walaupun seperti biasa, saat kakungnya berangkat, ‘seremoni’ dadah-dadah masih berlanjut, hehehe.
Setelah ‘seremoni’ itu selesai, ternyata Hasna langsung menuju meja makan dan mulai memakan makanannya lagi. Wuaah, alhamdulillah ada kemajuan😍 Dibandingkan kemarin, setelah say goodbye dengan kakung, Hasna langsung minta disuapin. Yeay, good job, Hasna!
Setelah beberapa suapan, Hasna minta disuapi lagi. Nah, saat ini ambu mulai galau. Makanannya tinggal sedikit, kan sayang kalau nggak habis. Haduuh…. Tapi saya coba untuk konsisten. Awalnya saya pegang tangan Hasna agar dia mau menyuapkan makanan ke mulutnya. Setelah 2 suapan, saya lepas lagi. Hasna mulai makan sendiri lagi walau 1,2 suap. Setelah itu dia minta disuapi lagi. Lalu ambu ajak bicara Hasna, “Hasna kan sudah besar, yuk kita coba latihan makan sendiri. Makan sendiri itu menyenangkan lho. Dan, anak yang makan sendiri itu,anak hebat”,sambil tersenyum.
Hasna tak bergeming, masih ingin disuapi. Saya tetap ada di sampingnya,menemani. Karena sudah hampir 1 jam dia makan, maka saya tanyakan kepadanya, “Hasna makannya mau diteruskan atau sudah? Makannya sudah terlalu lama, nanti malah nggak enak lho buburnya”. Hasna menjawab sudah saja makannya. Akhirnya acara makan pun diakhiri walaupun masih bersisa. Tapi saya bersyukur karena ada kemajuan yang dibuat Hasna dan saya. Saya BISA menghadapi tantangan pagi ini dengan berpikir rasional dan tidak tersulut emosi 😊
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar