Minggu, 26 Februari 2017

Cetakan Nasi dan Gergasi (Hari ke-4 Tantangan 10 Hari Kemandirian)

Sarapan pagi ini diwarnai ‘drama’ ingin disuapi. Hasna menolak memakan bubur oat yang sudah saya buat padahal dia sendiri yang minta sarapan oat. Ujung-ujungnya Hasna rewel minta disuapi πŸ˜‘. Sedangkan Sang Adik langsung memakan oat nya tanpa banyak alasan. Fiuh….

Agar keinginannya terpenuhi, Hasna mengeluarkan jurus merengek-merengek yang membuat telinga saya cukup panas πŸ˜…     Gatal rasanya tangan ini ingin menyuapi Hasna sampai makanannya habis. Tapi kalau itu terjadi berarti saya tidak konsisten dan saya khawatir ketidak konsistenan saya akan berakibat buruk di masa mendatang.

Diawali dengan menarik napas panjang, saya minta Hasna untuk makan sendiri. Hasna tetap tidak mau dan masih merengek. Saya pun tetap tegar tidak mau menyuapi,hehe. Saya coba jelaskan (kembali) ke Hasna kalau dia sudah besar dan sekarang sedang berlatih makan sendiri, sambil menatap matanya. Alhamdulillah akhirnya dia mau makan sendiri walaupun antara satu suapan ke suapan yang lain itu lamaa sekali, huhuhu 😒 

Ketika tiba waktu makan siang, saya khawatir akan ada drama dari Hasna dan Khaira (terutama Hasna) lagi. Saya memutar otak bagaimana caranya agar mereka tertarik mau makan nasi. Akhirnya saya keluarkan cetakan nasi yang saya miliki. Siapa tahu kalau nasinya dicetak, nafsu makan mereka bisa lebih baik lagi. At least, anak-anak tertarik dulu dengan makanannya lalu mau memakannya. Masalah habis atau tidak, itu urusan nanti. 

Cetakan Nasi

Alhamdulillah anak-anak suka dengan nasi yang dicetak (makan siang anak-anak kali ini lupa difoto πŸ˜†.  ). Hasna mampu menghabiskan makan siangnya sedangkan Khaira masih menyisakan sedikit nasi. Alhamdulillah…. Bagi saya ini suatu prestasi. Setelah duduk selama setengah jam mendampingi anak-anak sembari mulut tidak berhenti memberikan support ditambah mengarang cerita tentang gergasi, akhirnya makan siang berlalu dengan baik juga. No conflict happened, haha.

Oya, mengenai gergasi. Gergasi berarti raksasa dalam bahasa Malaysia. Saya tahu dari film Pada Zaman Dahulu yang ditayangkan MNCTV,hehehe. Jadi ceritanya, kemarin sore Hasna agak sulit makan juga. Untuk menyemangati, saya membentuk nasi Hasna menjadi berbentuk gunung. Lalu saya mulai bercerita, “Aku adalah gergasi yang akan memakan gunung ini”, dengan suara berat dan mendekatkan nasi Hasna ke mulut saya. Sebelum nasi sampai ke mulut saya, saya mulai bercerita lagi sambil melihat Hasna, “Eh, ada gergasi kecil. Ayo kamu duluan yang makan yaa”. Dan akhirnya Hasna mulai memakan nasinya sedikit demi sedikit. Fiuuh (elap keringat di dahi, hihihi). Di acara makan siang tadi pun, cerita gergasi masih saya sisipkan.

Ya Allah… terima kasih telah memberikan ‘kepala dingin’ dan kreatifitas saat saya perlukan. Mudah-mudahan kreatifitas ini bisa bertahan terus, aamiin 😊

#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

1 komentar: